Pelalawan,Riaudetil.com – Dalam rangka mendorong dan mendukung Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menggali dan mengelolah potensi daerah terutama potensi yang mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),DPRD Kabupaten Pelalawan terus melakukan berbagai upaya salah satu bentuknya melakukan monitoring kesejumlah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan terkait soal sejumlah perizinan perusahaan.
Hal ini disampaikan Nazzarudin Arnazh anggota Komisi I DPRD Pelalawan kepada RDC,Rabu (11/1/2017).Menurutnya, 2 tahun terkhir ini APBD Pelalawan mengalami penurunan yang cukup signifikan.Hal ini disebabkan menurunnya DBH khusus sektor migas. Tentu keadaan ini sangat mempengaruhi laju pembangunan daerah.
“Oleh karenanya,Pemkab harus ada upaya melakukan langkah untuk menutup devisit ini. Salah satunya harus memaksimalkn penggalian terhadap potensi daerah yg ada.DPRD sangat mendukung penuh upaya yg dilakukan Pemkab Pelalawan ini, bahkan saat ini bentuk dukungan DPRD yang dilakukan yakni melakukan monitoring ke seluruh Perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pelalawan,” papar Nazzaruddin Arnazh
Dikatakannya,anggota Dewan selain bersilaturrahmi ke setiap perusahaan juga guna melakukan pengecekan terhadap seluruh perizinan yang dimiliki perusahaan seperti IMB, PPJ, HO dan perizinan lainnya.
” Bagi perusahaan yang belum melengkapi perizinannya Kita gesa mereka untuk segera melengkapi.Jika perusahaan tidak juga mlengkapi, Kita akan. Koordinasikan dan komunikasikan dengan tim TP4D kejaksaan.Nanti tim TP4D inilah yang memproses,” ucapnya.
Ditambahkan Nazzarudin Arnazh,dalam bulan Januari ini Komisi I telah menjadwalkan 3 perusahaan yang disambangi.Kemarin tanggal 7 Januari ke PT. Gandaera Hendana, tanggal 10 ke PT. Raja Garuda Mas Sejati dan tanggal 16 ke PT. Serikat Putra. ” menurut pantauan Kami,PT. Serikat Putra ini mrupakann perusahaan yang masuk dalam nominasi perusahaan nakal di Pelalawan,” tukasnya. (ZoelGomes)